Selasa, 22 November 2011

SYARAT CINTA CIKHA

SYARAT CINTA CHIKA
Malam itu chika bersiap-siap untuk segera berangkat ke kota makassar untuk melanjutkan  kuliahnya setelah beberapa minggu dia menghabiskan waktu liburan semester di kampung halamannya, pipipp..piiipp... bunyi klakson mobil di depan rumah chia,ternyata jempuatannya sudah menuggu didepan ruamh, chika pin pamit kepada ibunya serta kaka-kakanya. Dia pun segera naik ke mobil dan segera berangkat.chika merupakan mahasiswa jurusan ekonomi, yang memiliki sifat yang berbeda dari yang lainnya.tentang  masalah pergaulan sehari-hari di kampuznya. Chika yang kesehariannya tidak memakai jilbab beda dengan sahabat-sahabatnya yang banyak menggunakan jilbab, chika juga merupakan mahasiswa kelas menengah dia berasal dari keluarga yang sederhana, dulu dia hendak behenti sekolah semenjak dia kelas satu SMP kala itu ayah tercintany di panggil oleh yang maha kuasa. Saat itu dia berpikir mungkin perjalanan pendidikannya hanya sampai di stu dan dia berpikir jauh kedepan apakah nasib akan membawahnya jauh dari kebaikan atau malah mendekatkannya dengan kebaikan semua itu hanya bisa dia serahkan kepada Allah swt, namun Allah menjawab semua doa yang dia panjatkan ternyata saudara laki-laki almarhum Ayahnya memasukkan dia bersekolah di SMP yang ada di daerahnya dengan bantuan saudara dari Ayahnya itu. Pikirannya menerawang jauh sehingga dia tak sadar kalau hari sudah pagi dan dia sudah tiba di kota makassar. Setelah beristirahat beberapa jam kini dia berangkat ke kapus untuk kuliah. Sesampainya chika di kampus teman-temannya pada ramai menyapanya, hay chika gimana liburan kamu tanya seorang cowo yang merupakan teman sekelasnya yang bernama fikar, ya liburan aku happy baik jawab chika agak cuaek,fikar  dari dulu semenjak pertama masuk kulaih dia sudah suka dengan chika tapi fikar tidak pernah berani mengatakan hal itu kepada chika dia takut di tolak dan malu kalau di ketahui oleh teman-temannya. Fikar  termasuk cowo yang cool di kampus gaya rambutnya mengikuti ten, cara berpakainnya juga rapi dan terlihat sangat cook, wajahnya lumayan ganteng dan kulitnya putih mirip orang korea, hidungnya lumayan mancung matanya sipit-sipit pokoknya ganteng,Fikar selalu ke kampus menggunakan motor besar berwarna merah, gayanya yang membuat para cewe tergila-gila padanya, dikelas saja sudah empat mantan pacarnya itu yang membuat chika terlihat cuek dengan Fikar. Chika menganggap fikar itu playboy yang suka mainin cewe apapun yang dia inginkan pada sih cewe itu selalu di dapat oleh Fikar dan habis itu lalu di putuskan dia tak ingin bernasip sama dengan mantan-mantan Fikar sebelumnya, karena chika tau kalau selama ini Fikar mengincar dirinya untuk di jadikan korbannya. Siang itu selesai kuliah chika hendak makan siang di kantin kampus maklumlah chika kan tinggal sendiri dan kos jadi gak sempat masak, setelah pesanan makannya datang, tiba-tiba Nia dan Farit duduk di hadapannya sambil berkata habis ini kamu mau kemana?? Chika langsung menjawab habis ini aku mau pulang ke kost emang kenap chika tanya balik gak aku mau ajakin kamu nonton di mal kamu mau?? Boleh tapi aku perginya ma siapa kamu kan di bonceng ama farid, ditengah obrolan itu Fikar yang dari tadi duduk di kurji depan langsung memotong pembicaraan chik kamu sama aku aja aku dari kemarin pengen nonton tapi enggak ada temannya. Chika terdiam dan memandangi Fikar yang tersenyum-senyum dari tadi,ayo dong mau aja cela Nia, ya udah aku mau tapi kamu jangan pegang-pegang dan sentuh-sentuh aku ya,tanya chika siipp deh jawab Nia,sehabis makan mereka langsung berangkat ke bioskop untuk nonton,ditengah perjalanan fikar terus bercerita tentang beberapa mantan pacarnya chika hanya ssekali mendengarkan Fikar,hingga mereka nonton pun Fikar hanya memandangi wajah chika yang imuet itu. Chika dibuat grogi oleh Fikar sedangkan Nia tak berkedip seperti berkonsentrasi menghayati film itu. Tanpa sadar tangan Fikar memegang tangan chika yang dingin pengaruh ace di dalam studio, dengan serius chika menganggapi dengan menarik tangannya sambil berkata, apa-apaan sih kamu jangan gitu dong fik kita kan bukan muhrim mendengar perkataan chika tadi fikar mendadak kaget dan menganggap chika hanya bercanda dengan ucapannya,Fikar berpikir hari gini bukan muhrim nih cewe munafik banget ucapnya dalam hati, melihat sikap Fikar yang selalu berusaha menggodanya sikap chika berupa dia pun tak ingin melanjutkan nontonnya dan ingin pulang, Fikar berusaha meminta maaf dan menghalanginya untuk pulang namun chika sudah bulat dia pun segera pulang naik angkot, di dalam studio Fikar tak henti-hentinya berpikir ternyata masih ada cewe di zaman sekarang yang pikirannya kuno masa ada cewe yang berani menolak aku, memangnya kau kurang apa ya sehingga chika jijik sama aku gumamnya dalam hati. Sepulang dari bioskop Nia FariD dan Fikar menghampiri Chika yang sedang asyik dengar musik sambil berbaring,terdengar suara ketukan pintu Chika membuka dan langsung menyuruh mereka masuk, sehabis ngobrol Nia dan farid langsung pulang fikar masih tinggal di kosan chika dengan pintu yang terbuka lebar mereka berdua ngobrol waktu menunjukan pukul 09.00 malam Chika segera menyuruh Fikar pulang karena batas bertamu hanya sampai puku l09.00 Fikar kamu pulang saja sudah hampir larut malam ujar chika tapi chik entar lagi aku masih mau ngobrol sama kamu jawab fikar,besok lagi aja ya, ayo kamu pulang sekarang fikar pun beranjak dari tempat duduknya dan segera keluar dari kamar kosan chika dalam perjalanan pulang Fikar berpikir kembali tentang sikap chika yang menolaknya mentah-mentah dalam dalam hatinya hati chika itu terbuat dari apa sih kok sampai segitunya gak mau ama aku.
Di dalam kamar chika terlihat kesal dengan perlakuan Fikar selama ini sama dia. Di hati dan pikiran chika hanya tertanam nasehat ibu dan kakaknya yang menyekolahkan dia tinggi-tinggi, bahwa pergaulan dikota tidak sama dengan di Desanya dia harus lebih hati-hati dalam bergaul dan memilih teman,ibunya selalu berpesan kepada chika untuk bisa menjaga dirinya dan tidak mempermalukan nama baik keluarganya serta selalu sujud kepada tuhan taat beribadah.walaupun penampilan chika tak sealim hatinya yang selalu berserah diri kepada Allah, chika tidak menggunakan jilbab karena dia belum bisa sepenuhnya mengontrol sikapnya yang masih labil,dalam ahati chika berjani untuk selalu mrngingat dan mematuhi apa yang dikatakan oleh ibunya. Keesokan harinya chika ke kampus dan menjalankan aktifitasnya sebagai mahasiswa, setelah bertemu fikar wajahnya nampak pucat ketika Fikar mentakan cinta kepadanya namun hal itu tak berlangsung lama chika langsung menolak Fikar untuk di jadikan pacarnya,maafkan aku fik aku gak bermaksud menyakiti  hati kamu tapi aku gak ada perasaan sama sekali ke kamu, kalau boleh aku jujur aku gak bisa melihat tingkah laku kamu yang selalu berganti-ganti pacar bukan hanya itu kau gak pernah hargain aku sebagai teman kamu dengan bertindak selalu ingin memegang dan berbuat seenaknya ke aku, dan aku juga tau tentang pikiran kamu yang selalu mengatakan aku cewe kuno yang berpikiran kolot tapi itu terserah kamu aku hanya mau menjaga amanah dari keluarga aku dan menjaga diri ak, emang aku juga sering salah dan agak kecentilan dengan seseorang tapi bukan berarti kamu bisa permainkan aku seenaknya ujar chika kepada Fikar. Kamu cari cewe lain aja. Mendengar perkataan chika tadi Fikar mulai menyadari dirinya yang selama ini suka mempermainkan cewe-cewe. Tapi dia tidak mau berhenti mengejar chika yang sudah lama bersemayam di hati dan pikirannya. Berbagai cara dia lakukan untuk menaklukkan hati chika memerikannya bunga menjemputnya ke kampus namun usaha itu tak menggoyahkan hati chika, setelah cukup lama berpikir Fikar pun akhirnya memutuskan untuk merubah sifatnya itu perlahan-lahan dia meyakinkan Chika tentang perubahan dan keseriusannya itu menjalin hubungan dengan chika, tapi chika tidak dengan mudah percaya terhadap Fikar.
Tanpa tersa waktu kelulusan tiba di hari yang sudah lama di tunggu-tunggu pun tiba wisudah sarjana stara satu dari berbagai jurusan dan fakultas pun digelar chika dan Fikar juga ikut wisuda hari itu,semua keluarga sangat bahagia sepulang dari acara wisuda chika diajak oleh Fikar untuk nonton,chika tak menolak ajakn Fikar tapi sebelum ke mal chika dan Fikar mampir ke tepi pantai,cik sebenarnya ada yang mau aku tanyain sama kamu ujar Fikar,emangnya ada apa jawab chika,gini chik sebenarnya kamu ini menganggap aku apanya kamu,chika menjawab aku menganggap kamu teman terbaik dalam hidup aku, apa chik teman jadi selama ini aku antar jemput kamu kekampus, aku berubah seperti yang kamu mau tapi kamu hanya menganggap aku sebagai teman kamu jawab Fikar, iya fik jawab Chika, tapi chik aku mau kamu jadi pacar aku kamu tahu kan chika kalau aku itu sayang banget sama kamu,sambil memegang tangan chika tanpa sadar chika langsung membentk Fikar lepasain aku fik kita ini belum muhrim belum bisa saling bersentuhan dengan menamakan cinta,chika lalu melepaskan tangannya dari tangan Fikar, hal itulah yang membuat Fikar semakin penasaran dengan sikap chika yang cuek banget, hingga pada akhirnya chika memikirkan mana yang baik untuk dirinya dan Fikar yang selalu mendesaknya. Fikar tak bisa lagi lepas dari wajah chika dan sifatnya yang berprinsip itu, ini yang ketiga kalinya dia menyatakan perasaannya kepada chika. Chik aku tau kamu pasti bosan dengan kata cinta aku tapi kamu harus tahu kalau aku tuh sayang banget sama kamu, aku tau selama ini aku salah menganggap kamu seperti seorang cewe yang pada dasarnya,ujar Fikar, kamu tau chik dulu aku pus sama pacar-pacar aku karena aku pikir kita sudah tidak cocok lagi, mereka sangat gampang untuk di permainkan apapun yang aku mau pasti di turuti mereka enggak pernah menolak aku termasuk untuk berkencan dengan mereka, tapi hal itu membuat aku merasa cepat bosan dengan mereka dan sikap yang tak mau menghargai dii mereka sendiri.hingga pada akhirnya aku bertemu dan berkenalan dengan kamu yang jauh berbeda dengan mereka kamu cewe yang aku kenal yang tegar dan perpendirian makanya aku tidak bisa melupakan atau melenyapkan kamu dari pikiran aku. Chik tolong nertiin aku ujar Fikar sambil menjelaskan dan meyakinkan Chika, namun mendengar hal itu chika berpikir tidak mungkin dia terus-terusan hidup sepeti ini dan mengabaikan perasaan Fikar yang nampaknya berharap banyak darinya, Chika memutuskan untuk menerima Fikar tapi dengan syarat Fikar tidak boleh berbuat seenaknya terhapad dia karena sudah merasa memilikinya,chika juga tak ingin mengatur hidup Fikar karena mereka masih tahap berpacaran, fik suatu hal yang aku minta dari kamu aku tidak ingin seperti orang berpacaran pada dasarnya yang mengumbar rasa cinta dan sayang di setiap waktu dan tak mengenal tempat, aku ingin kamu lebih bisa menghargai aku tidak bersentuhan sebelum saatnya nanti, anggap saja aku nerima kamu jadi kekasih aku itu tanda cinta aku ke kamu atas nama Allah, aku hanya ingin nunjukin ke kamu kalau aku bisa setia nunggu kamu sampai benar-benar siap. Sehingga aku dan kamu bisa mengel lahi lebih dalam, cinta itu bukan ucapan dan pikiran tapi cinta itu kita yang rasa yang mampu merikan kebahagian di dalam hidup kita,mendengar hal itu Fikar langsung senag walaupun beberapa syarat cinta yang sangat sulit di hadapinya namun demi mendapatkan Chika dia rela.Fikar juga tak berharap banyak kepada orang tuanya tapi dia mulai hidup madiri sesuai dengan syarat cita chika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar