Selasa, 22 November 2011

CINTAKU DIUFUK SENJA


CINTAKU DIUFUK SENJA
Dhika adalah seorang pengusaha muda yang tinggal di kota bandung, dari kecil dia sudah bercita-cita ingin menjadi pengusaha seperti papanya yang sukses di usia mudah, setelah lulus kuliah di salah satu universitas di australia kini dia kembali ke indonesia bekerja di kota bandung dan menjadi pengusaha sukses. Kehidupan Dhika sepertinya selalu muda selain keluarganya kaya dia juga mempunyai kekasih bernama Anisa, wanita bandung yang sejak tujuh tahun di pacarinya dan meninggalkan lama pada waktu dia kuliah di australia,Dhika termasuk cowok yang beruntung mendapatkan kekasih seperti Anisa yang serius setia dan sangat mencintai dan menyayangi dihka begitupun sebaliknya Dhika sangat sayang dan cinta kepada Anisa. Siang itu sepulang dari kantor Dhika berencana untuk menemui Anisa dan mebawa setangkai bunga Mawar puti untuk Anisa bunga itu merupakan bunga kesukaan Anisa,tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi dengan cepat Anisa membuka pintu, Dia kaget karean yang muncul hanya setangkai bunga mawar putih yang di bungkus plastik bening yang tergeletak di depan pintu, ketika Anisa membungkuk dan mengambil bunga mawar lalu membalikakkan badannya untuk masuk ke dalam rumah, tak lama muncul Dikha dan langsung memeluk Anisa dari belakang betapa terkejutnya Anisa melihat Dhika,dengan perasaan senang Anisa mengajak Dikha masuk sekalian makan siang bersama,tentu dihka tidak menolak ajakan kekasihnya itu tanpa rasa malu-malu Dikha masuk dan bertemu dengan kedua orang tua Anisa,ternyata Dikha sudah mendapat restu dari kedua orang tua Anisa begitupun sebaliknya Anisa juga sudah di restui oleh keluarga Dikha.
Setelah cukup lama bersendau gurau dengan keluarga Anisa Dikha pun memutuskan untuk segera pulang, Anisa mengantar Dikha sampai kedepan pintu, sambill berkata kamu hati-hati ya dikha,iya sayang jawab Dikha. Setelah dikha pulang Anisa langsung masuk ke kamar untuk beristirahat dia kaget ketika menemukan setangkai mawar putih lagi dibawah bantal tidurnya dan sepucuk surat yang bertuliskan pesan untuk Anisa. Keesokan harinya Dikha mengajak Anisa keatas bukit untuk melihat pemandangan,sesampainya diatas bukit mereka berdua duduk bersama Anisa tampak bersandar di pundak Dikha sambil menghadap ke arah barat. Dikha indah sekali tempat ini ucap Anisa, iya nis ini tempat Favorit aku semasa kecil aku suka dengan tempat ini disni rasanya sangat tenang jawab Dikha, senja pun tiba matahari mulai terbenam di ufuk barat Dikha segera mengambil sesuatu dari kantong celananya, dia mengeluarkan kado istimewah dan memberikannya untuk Anisa,apa ini Dik tanya Nisa, kamu buka aja,Anisa pun membuka kado yang di berikan oleh Dikha dia kaget karena isisnya semua cincin, aku berikan cincin ini sama kamu Anisa sebagai tanda kalau aku sayang sama kamu dan aku ingin cincin ini sebagai pengingat hubungan kita aku ingin kita bertunangan ujar Dhika kepada Anisa, tapi Dik kok kamu pasingin aku cincin ini di saat senja tiba tanya Anisa lagi, Nis aku kasih kamu cincin ini disaat senja karena aku ingin seperti matahari dan bulan yang sebentar lagi akan  bersinar aku ingin menerangi hati kamu setiap waktu walaupun senja tiba, aku ingin sampai tua nanti dan sampai maut memisahkan kita aku selalu bersama kamu, mendengar ucapan Dikha barusan membuat hati Anisa menjadi tenag dan damai tanpa terasa dia meneteskan air mata kebahagian, makasih Dikha aku sayang sama kamu. Setelah bulan menampakkan dirinya mereka segera pulang kerumah Dikha mengantar Anisa pulang lalu dia lanjut kerumahnya.didalam kamar Anisa selalu mengkhayalkan Dikha dan sesekali menciumi bunga mawar yang di berikan oleh Dikha,setiap ingin tidur sejak tujuh tahun Dikha tak lupa mengucapkan selamat tidur buat Anisa dan selalu berdoa kepada tuhan Agar Anisa terjaga dalam tidurnya. Begitu juga sebaliknya Anisa selalu mendoakan Dikha agar selalu di berikan kesehatan dan selalu dalam lindungan tuhan,. Pagi itu Dikha duduk diteras depan rumahnya beersama mama dan papanya. Dia mengatakan tentang rencananya yang akan melamar Anisa tiga hari lagi, papa dan mamanya setuju tentang niat dikha itu, mereka juga sangat senang karena Anisa selain cantik dia juga merupakan sosok pendamping yang baik untuk anaknya Dikha. Seperti biasa setelah Dikha pulang dari kantor dia langsung mengunjungi Anisa dan mengajaknya pergi kesuatu tempat yang mereka sukai, di sebuah restoran keluarga Dikha mengutarakan maksud dia mengajak Anisa, aku ingin melamar kamu nis tiga hari lagi ujar Dikha, tiga hari lagi kalau itu emang yang terbaik untuk kita aku bersedia dik, pasti kedua orang tua aku sangat senang, ujar Anisa. Sebelum mereka pulang Dikha memasangkan gelang di tangan kanan Anisa dan berkata nis aku sengaja memasang ini ditangan kanan kamu dengan maksud di setiap denyut nadi kamu aka selalu mengingat aku. Ternyata Anisa juga sudah mempersiapkan kado istimewah buat Dikha jam tangan kesukaan Dikha dia berharap Dikha selalu mengingatnya di setiap waktu. Dikha lalu memeluk Anisa dan mencium keningnya.
Hari ini adalah hari dimana Dikha akan melangsungkan lamarannya kekeluarga Anisa dengan membawa beberapa helai bunga mawar putih dan merah bersama kedua orang tuanya, tanggal pernikahan mereka sudah di tentukan dua minggu setelah lamaran. Hati Dikha dan Anisa sanagt berbunga-bunga dan mekar seperti mawar itu. Keesokan harinya Dikha mendapat tugas keluar kota untuk kepentingan perusahaan, ada beberapa cabang perusahan Dikha yang mengalami masalah cukup serius, sebelum berangkat Dikha menemui Anisa di rumahnya rencananya dia ingin pamit dengan Anisa, nis Aku mau berangka ke surabaya tiga hari soalnya perusahaan aku yang disana mengalami masalah yang cukup serius kalau sampai perusahaan itu bangkrut aku takut akan banyak orang yang kehilangan pekerjaannya Sahut Dikha. Sungguh muliah hati Dikha ujar Anisa dalam hati. Dikha pun panit Anisa mencium tangan Dikha dan berkata aku selalu mendoakan kamu semoga pekerjaan kamu di sana lancar.
Dikha pun berangkat dengan menggungakan mobil untuk ke bandara. Setelah sampai di kota Surabaya Dikha langsung mengunjungi perusahan yang menagalami masalah, tak lupa Anisa mengingatkan Dikha makan siang dan shalat, ketika Dikha hendak keluar dari mesjid setelah shalat Azhar tiba-tiba ada sebuah motor melintas kencang dihadapannya dan menabrak Dikha, melihat kejadian itu orang-orang yang melihatnya langsung membawanya kerumah sakit sebelum sampai di rumah sakit Dikha menghembuskan nafas terakhirnya, tak lama peristiwa kecelakaan itu Dikha beberapa teman kantor Dikha mengabarkan kekeluarga Dikha dibandung kedua orang tuanya shok serasa tak percaya dengan kabar yang barusan di terimahnya,terlebih Anisa yang mendengar kabar itu seolah-olah nyawanya juga hilang dia tak sanggup berkata apa-apa hanya air mata yang dapat menjawab semua perasaannya itu, dia tak menyangka kalau spagi itu merupakan hari terakhir dia dan Dikha bertemu, setelah Dikha dimakamkan di bandung Anisa nampak seperti orang yang kehilngan jiwanya dia tak sanggup kehilangan Dikha dan tak percaya dengan semua ini Anisa tersungkur di batu nisan Dikha dan menciumi nisan itu serta menaburkan bunga kesukaannya di kuburan Dikha dengan harapan Dikha bisa merindukannya dan bunga itu bisa menemani Dikha. Sepulang dari pemakaman Dikha semua keluarga panik mencari Anisa yang tiba-tiba menghilang,Anisa yang berlari seperti orang yang hilang kesadarannya ingin bunuh diri karena tak sanggup kehilangan Dhika,tetapi beberapa warga Desa yang menemukannya diatas bukit tempat favorit dia dan dikha,ketika dia hendak melompat ada seorang warga yang menahannya lalu membawanya pulang kerumah,ibu Anisa yang melihat keadaan anaknya terpuruk seperti itu merasa kasihan dan tak tega tapi apa boleh buat takdir berkehendak lain,tuhan sudah lebih dulu memanggil Dikha orang yang sangat dicintai oleh Anisa orang yang sangat berharga dalam hidupnya. Ibu Anisa hanya bisa menenangkan Anisa dan membawanya kedalam kamar untuk beristirahat,tak terasa Anisa tertidur mungkin karena kelelahan dalam tidurnya Dia bermimpi bertemu dengan Dikha dan mengajaknya kesuatu tempat yaitu bukit mereka duduk berdua sambil berpegangan tangan melihat matahari yang terbenam,didalam mimpinya Dikha bercerita Nis kamu jangan sedih atas semua ini aku tidak pergi meninggalkan kamu, kapan pun kamu merindukan aku maka aku akan selalu ada di hatimu, kamu bisa melihat matahari yang terbit dan terbenam disitu aku akan selalu ada untuk menyinari hari-harimu, disaat malam datang kamu jangan takut dengan kegelapan karena aku ada untuk kamu sebagai bulan yang selalu menemani dan menerangi hatimu, Nis kamu harus bisa bertahan suatu saat nanti kita akan bersatu walaupun dikehidupan yang lain, aku akan pergi kesuatu tempat yang jauh lebih indah dari bukit senja ini,aku menunggu kamu disana nanti kalau sudah waktunya kita akan tinggal bersama ditempat yang indah itu, tiba-tiba Anisa tersadar dari mimpinya dan langsung duduk diatas ranjang tidurnya,matanya tertuju pada bunga mawar merah yang sering dibawah oleh Dikha, air matanya kembali terjatuh namun kesedihannya agak sedikit tertutupi karena dalam mimpinya tadi dia bertemu dan berbicara dengan Dikha,diambilnya bunga mawar yang ada didekat bantal tidurnya lalu diciuminya bunga itu sambil berdoa ya tuhan berikan Dikha tempat yang layak disismu aku tau engkau lebih menyanyangi dan engkau bisa membahagiakan Dikha dari pada aku,tuhan berikan Dikha semua kasih sayangmu, walaupun hati ini ikhlas melepas Dikha, aku enggak akan sedih lagi. Aku harus melajutkan hidup ini untuk kebahagian Aku dan Dikha sambil melihat rembulan yang bersinar terang malam itu dia tersenyum untuk Dikha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar