CINTAKU DIUFUK SENJA
Dhika adalah seorang pengusaha
muda yang tinggal di kota bandung, dari kecil dia sudah bercita-cita ingin
menjadi pengusaha seperti papanya yang sukses di usia mudah, setelah lulus
kuliah di salah satu universitas di australia kini dia kembali ke indonesia
bekerja di kota bandung dan menjadi pengusaha sukses. Kehidupan Dhika
sepertinya selalu muda selain keluarganya kaya dia juga mempunyai kekasih
bernama Anisa, wanita bandung yang sejak tujuh tahun di pacarinya dan
meninggalkan lama pada waktu dia kuliah di australia,Dhika termasuk cowok yang
beruntung mendapatkan kekasih seperti Anisa yang serius setia dan sangat
mencintai dan menyayangi dihka begitupun sebaliknya Dhika sangat sayang dan
cinta kepada Anisa. Siang itu sepulang dari kantor Dhika berencana untuk
menemui Anisa dan mebawa setangkai bunga Mawar puti untuk Anisa bunga itu
merupakan bunga kesukaan Anisa,tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi
dengan cepat Anisa membuka pintu, Dia kaget karean yang muncul hanya setangkai
bunga mawar putih yang di bungkus plastik bening yang tergeletak di depan
pintu, ketika Anisa membungkuk dan mengambil bunga mawar lalu membalikakkan
badannya untuk masuk ke dalam rumah, tak lama muncul Dikha dan langsung memeluk
Anisa dari belakang betapa terkejutnya Anisa melihat Dhika,dengan perasaan
senang Anisa mengajak Dikha masuk sekalian makan siang bersama,tentu dihka
tidak menolak ajakan kekasihnya itu tanpa rasa malu-malu Dikha masuk dan
bertemu dengan kedua orang tua Anisa,ternyata Dikha sudah mendapat restu dari
kedua orang tua Anisa begitupun sebaliknya Anisa juga sudah di restui oleh
keluarga Dikha.
Setelah cukup lama bersendau
gurau dengan keluarga Anisa Dikha pun memutuskan untuk segera pulang, Anisa
mengantar Dikha sampai kedepan pintu, sambill berkata kamu hati-hati ya
dikha,iya sayang jawab Dikha. Setelah dikha pulang Anisa langsung masuk ke
kamar untuk beristirahat dia kaget ketika menemukan setangkai mawar putih lagi
dibawah bantal tidurnya dan sepucuk surat yang bertuliskan pesan untuk Anisa.
Keesokan harinya Dikha mengajak Anisa keatas bukit untuk melihat
pemandangan,sesampainya diatas bukit mereka berdua duduk bersama Anisa tampak
bersandar di pundak Dikha sambil menghadap ke arah barat. Dikha indah sekali
tempat ini ucap Anisa, iya nis ini tempat Favorit aku semasa kecil aku suka
dengan tempat ini disni rasanya sangat tenang jawab Dikha, senja pun tiba
matahari mulai terbenam di ufuk barat Dikha segera mengambil sesuatu dari
kantong celananya, dia mengeluarkan kado istimewah dan memberikannya untuk
Anisa,apa ini Dik tanya Nisa, kamu buka aja,Anisa pun membuka kado yang di
berikan oleh Dikha dia kaget karena isisnya semua cincin, aku berikan cincin
ini sama kamu Anisa sebagai tanda kalau aku sayang sama kamu dan aku ingin
cincin ini sebagai pengingat hubungan kita aku ingin kita bertunangan ujar
Dhika kepada Anisa, tapi Dik kok kamu pasingin aku cincin ini di saat senja
tiba tanya Anisa lagi, Nis aku kasih kamu cincin ini disaat senja karena aku
ingin seperti matahari dan bulan yang sebentar lagi akan bersinar aku ingin menerangi hati kamu setiap
waktu walaupun senja tiba, aku ingin sampai tua nanti dan sampai maut
memisahkan kita aku selalu bersama kamu, mendengar ucapan Dikha barusan membuat
hati Anisa menjadi tenag dan damai tanpa terasa dia meneteskan air mata
kebahagian, makasih Dikha aku sayang sama kamu. Setelah bulan menampakkan
dirinya mereka segera pulang kerumah Dikha mengantar Anisa pulang lalu dia
lanjut kerumahnya.didalam kamar Anisa selalu mengkhayalkan Dikha dan sesekali
menciumi bunga mawar yang di berikan oleh Dikha,setiap ingin tidur sejak tujuh
tahun Dikha tak lupa mengucapkan selamat tidur buat Anisa dan selalu berdoa
kepada tuhan Agar Anisa terjaga dalam tidurnya. Begitu juga sebaliknya Anisa
selalu mendoakan Dikha agar selalu di berikan kesehatan dan selalu dalam
lindungan tuhan,. Pagi itu Dikha duduk diteras depan rumahnya beersama mama dan
papanya. Dia mengatakan tentang rencananya yang akan melamar Anisa tiga hari
lagi, papa dan mamanya setuju tentang niat dikha itu, mereka juga sangat senang
karena Anisa selain cantik dia juga merupakan sosok pendamping yang baik untuk
anaknya Dikha. Seperti biasa setelah Dikha pulang dari kantor dia langsung
mengunjungi Anisa dan mengajaknya pergi kesuatu tempat yang mereka sukai, di
sebuah restoran keluarga Dikha mengutarakan maksud dia mengajak Anisa, aku
ingin melamar kamu nis tiga hari lagi ujar Dikha, tiga hari lagi kalau itu
emang yang terbaik untuk kita aku bersedia dik, pasti kedua orang tua aku
sangat senang, ujar Anisa. Sebelum mereka pulang Dikha memasangkan gelang di
tangan kanan Anisa dan berkata nis aku sengaja memasang ini ditangan kanan kamu
dengan maksud di setiap denyut nadi kamu aka selalu mengingat aku. Ternyata
Anisa juga sudah mempersiapkan kado istimewah buat Dikha jam tangan kesukaan
Dikha dia berharap Dikha selalu mengingatnya di setiap waktu. Dikha lalu
memeluk Anisa dan mencium keningnya.
Hari ini adalah hari dimana Dikha
akan melangsungkan lamarannya kekeluarga Anisa dengan membawa beberapa helai
bunga mawar putih dan merah bersama kedua orang tuanya, tanggal pernikahan
mereka sudah di tentukan dua minggu setelah lamaran. Hati Dikha dan Anisa
sanagt berbunga-bunga dan mekar seperti mawar itu. Keesokan harinya Dikha
mendapat tugas keluar kota untuk kepentingan perusahaan, ada beberapa cabang
perusahan Dikha yang mengalami masalah cukup serius, sebelum berangkat Dikha
menemui Anisa di rumahnya rencananya dia ingin pamit dengan Anisa, nis Aku mau
berangka ke surabaya tiga hari soalnya perusahaan aku yang disana mengalami
masalah yang cukup serius kalau sampai perusahaan itu bangkrut aku takut akan
banyak orang yang kehilangan pekerjaannya Sahut Dikha. Sungguh muliah hati
Dikha ujar Anisa dalam hati. Dikha pun panit Anisa mencium tangan Dikha dan
berkata aku selalu mendoakan kamu semoga pekerjaan kamu di sana lancar.
Dikha pun berangkat dengan
menggungakan mobil untuk ke bandara. Setelah sampai di kota Surabaya Dikha
langsung mengunjungi perusahan yang menagalami masalah, tak lupa Anisa
mengingatkan Dikha makan siang dan shalat, ketika Dikha hendak keluar dari
mesjid setelah shalat Azhar tiba-tiba ada sebuah motor melintas kencang
dihadapannya dan menabrak Dikha, melihat kejadian itu orang-orang yang
melihatnya langsung membawanya kerumah sakit sebelum sampai di rumah sakit
Dikha menghembuskan nafas terakhirnya, tak lama peristiwa kecelakaan itu Dikha
beberapa teman kantor Dikha mengabarkan kekeluarga Dikha dibandung kedua orang
tuanya shok serasa tak percaya dengan kabar yang barusan di terimahnya,terlebih
Anisa yang mendengar kabar itu seolah-olah nyawanya juga hilang dia tak sanggup
berkata apa-apa hanya air mata yang dapat menjawab semua perasaannya itu, dia
tak menyangka kalau spagi itu merupakan hari terakhir dia dan Dikha bertemu,
setelah Dikha dimakamkan di bandung Anisa nampak seperti orang yang kehilngan
jiwanya dia tak sanggup kehilangan Dikha dan tak percaya dengan semua ini Anisa
tersungkur di batu nisan Dikha dan menciumi nisan itu serta menaburkan bunga
kesukaannya di kuburan Dikha dengan harapan Dikha bisa merindukannya dan bunga
itu bisa menemani Dikha. Sepulang dari pemakaman Dikha semua keluarga panik
mencari Anisa yang tiba-tiba menghilang,Anisa yang berlari seperti orang yang
hilang kesadarannya ingin bunuh diri karena tak sanggup kehilangan Dhika,tetapi
beberapa warga Desa yang menemukannya diatas bukit tempat favorit dia dan
dikha,ketika dia hendak melompat ada seorang warga yang menahannya lalu
membawanya pulang kerumah,ibu Anisa yang melihat keadaan anaknya terpuruk
seperti itu merasa kasihan dan tak tega tapi apa boleh buat takdir berkehendak
lain,tuhan sudah lebih dulu memanggil Dikha orang yang sangat dicintai oleh
Anisa orang yang sangat berharga dalam hidupnya. Ibu Anisa hanya bisa
menenangkan Anisa dan membawanya kedalam kamar untuk beristirahat,tak terasa
Anisa tertidur mungkin karena kelelahan dalam tidurnya Dia bermimpi bertemu
dengan Dikha dan mengajaknya kesuatu tempat yaitu bukit mereka duduk berdua
sambil berpegangan tangan melihat matahari yang terbenam,didalam mimpinya Dikha
bercerita Nis kamu jangan sedih atas semua ini aku tidak pergi meninggalkan
kamu, kapan pun kamu merindukan aku maka aku akan selalu ada di hatimu, kamu
bisa melihat matahari yang terbit dan terbenam disitu aku akan selalu ada untuk
menyinari hari-harimu, disaat malam datang kamu jangan takut dengan kegelapan
karena aku ada untuk kamu sebagai bulan yang selalu menemani dan menerangi
hatimu, Nis kamu harus bisa bertahan suatu saat nanti kita akan bersatu
walaupun dikehidupan yang lain, aku akan pergi kesuatu tempat yang jauh lebih
indah dari bukit senja ini,aku menunggu kamu disana nanti kalau sudah waktunya
kita akan tinggal bersama ditempat yang indah itu, tiba-tiba Anisa tersadar
dari mimpinya dan langsung duduk diatas ranjang tidurnya,matanya tertuju pada bunga
mawar merah yang sering dibawah oleh Dikha, air matanya kembali terjatuh namun
kesedihannya agak sedikit tertutupi karena dalam mimpinya tadi dia bertemu dan
berbicara dengan Dikha,diambilnya bunga mawar yang ada didekat bantal tidurnya
lalu diciuminya bunga itu sambil berdoa ya tuhan berikan Dikha tempat yang
layak disismu aku tau engkau lebih menyanyangi dan engkau bisa membahagiakan
Dikha dari pada aku,tuhan berikan Dikha semua kasih sayangmu, walaupun hati ini
ikhlas melepas Dikha, aku enggak akan sedih lagi. Aku harus melajutkan hidup
ini untuk kebahagian Aku dan Dikha sambil melihat rembulan yang bersinar terang
malam itu dia tersenyum untuk Dikha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar